Sukses bukanlah persoalan usia. Sukses datang dari kerja keras, jejaring, motivasi yang kuat, dan sikap yang baik.
Usia bukanlah penghambat bagi seorang lawyer untuk berkembang dan menjadi sukses. Bagi Kartika & Rouly Law Firm, bekal keilmuan dapat menjadi dasar sekaligus bekal awal yang baik untuk terjun sebagai profesional hukum dan menghadapi segala tantangannya.
Pada praktiknya, tantangan dapat muncul dalam berbagai situasi, baik horizontal maupun vertikal. Misalnya, dunia lawyering yang erat kaitannya dengan jam kerja tinggi. Bahkan, dapat dikatakan lawyer adalah profesi 24/7, karena situasi persidangan, masalah hukum, atau klien yang tidak mengenal waktu. Seorang lawyer akan menghabiskan waktu berjam-jam untuk mempelajari dokumen maupun kronologi perkara.
Tantangan lain, adalah kemampuan membaca dan menulis. Pada membaca, harus didukung oleh eye patience; sementara di sisi lain dibutuhkan pula kemampuan memahami berkas perkara dan peraturan perundang-undangan. Pada menulis, seorang lawyer muda dituntut untuk dapat menyampaikan logika dan konstruksi hukum dalam bentuk tulisan, sesuai dengan kaidah hukum dan bahasa yang baik dan benar. Seorang lawyer harus menghindari penggunaan penjelasan yang berulang dan berputar-putar.
Associate Kartika & Rouly Law Firm, Joseph Fajar Simatupang percaya, apa pun tantangan yang harus dihadapi, menjalankan proses dengan sebaik-baiknya dapat memberikan pembelajaran dan hasil yang maksimal. Sebagaimana yang sering kali disampaikan oleh Founding Partner Kartika & Rouly Law Firm: ‘there are no shortcuts to become a great lawyer’. Kesuksesan perlu dibalut dengan mental yang kuat. Ia harus siap dengan tekanan dari atasan, klien, maupun kolega. Ujian mental ini bukan hanya dalam bentuk gertakan, tetapi juga tawaran-tawaran tidak baik dari oknum yang mencoreng citra keadilan. “Jangan pernah takut menghadapi segala sesuatu, bekali diri dengan ilmu yang maksimal dan anggap sebuah hambatan sebagai suatu proses menjadi lebih baik,” kata Joseph.
Selain bekal mental, pemahaman, dan pengetahuan hukum yang mumpuni, komitmen sebuah kantor hukum untuk mendidik dan melahirkan para lawyer andal juga berkontribusi terhadap perkembangan SDM-nya. Menurut Joseph, para associates seperti perahu kecil berperalatan lengkap di tengah badai besar. Untuk akhirnya dapat sampai ke dermaga tujuan dengan lancar dan selamat, tetap dibutuhkan bantuan para senior, atau dalam hal ini founding partners.
“Para associates, berkat bantuan founding partners dapat membiasakan diri menangani perkara berdasarkan ramuan strategi penanganan yang matang. Dengan cara ini, dari segi performa, mereka mampu bersaing dengan lawyer lain, meskipun dari segi usia mungkin terlampau cukup jauh,” Joseph menambahkan.
Sementara itu, Associate Kartika&Rouly Law Firm, Al-Qadri Rahman mengungkapkan, sukses tak melulu persoalan usia, kepintaran, atau seberapa besar harta yang dimiliki. Ada faktor lain yang lebih penting untuk menentukan kesuksesan, yaitu kerja keras, jejaring, motivasi yang kuat, serta sikap yang baik.
“Setiap lawyer dari berbagai law firm mana pun memiliki strategi penanganan perkara yang berbeda. Namun, kepercayaan diri dan bekal keilmuan menjadi kunci utama dalam mencapai kesuksesan dalam menangani perkara,” ujar Al-Qadri.
Hingga kini, sepanjang berkarier di Kartika & Rouly Law Firm, Al-Qadri sudah biasa berhadapan dengan para lawyers dari kantor hukum ternama di Indonesia. Persoalan usia, tentu bukan masalah besar baginya. Pasalnya, dalam berkarier sebagai lawyer, kamampuan dalam menangani perkara merupakan komponen pokok yang dapat mengukur kesuksesannya. Apalagi, jika ditambah kepercayaan bahwa hambatan bukanlah potensi kegagalan, melainkan justru proses menuju hal yang lebih baik.